Selamat Datang di Blog Minimarket Craft, Kerajinan asli Wong Jember
Salam sukses selalu untuk kita semua, semoga kita selalu dalam lindungan Allah swt Tuhan Yang Maha Esa, semoga kita selalu dimudahkan rezeki serta kemudahan dalam segala hal di kehidupan ini atas kehendakNya. Amin. Kali ini kami sajikan produk terbaru dari team kreatif Minimarket CRAFT online offline mempersembahkan sebuah produk .
Salam sukses selalu untuk kita semua, semoga kita selalu dalam lindungan Allah swt Tuhan Yang Maha Esa, semoga kita selalu dimudahkan rezeki serta kemudahan dalam segala hal di kehidupan ini atas kehendakNya. Amin. Kali ini kami sajikan produk terbaru dari team kreatif Minimarket CRAFT online offline mempersembahkan sebuah produk .
Jenis Produk Minimarket Craft , ini kami jual dengan harga eceran :
Rp. 75,000,- / satuan
(harga belum termasuk ongkos kirim)
KODE PRODUK : MMGKGBMN01
Berikut ini adalah foto produk kerajinan khas yang di produksi oleh team kreatif Minimarket CRAFT dan untuk melihat foto satu persatu siilahkan pelajari gambar di bawah ini dengan menggeser pada scroll yang tersendia.
Untuk melihat program, promo, potongan harga bagi reseller serta tata cara pemesanan hingga indentitas, nomor telephone serta nomor rekening resmi dari management Makrifat Business anda dapat mempelajari dibawah ini.
Untuk melihat dan mempelajari terkait dengan artikel produkanda dapat menyimak tulisan di bawah ini.
Untuk melihat program, promo, potongan harga bagi reseller serta tata cara pemesanan hingga indentitas, nomor telephone serta nomor rekening resmi dari management Makrifat Business anda dapat mempelajari dibawah ini.
Berikut ini ada beberapa hal mengenai Kayu
Gaharu Buaya :
KAYU GAHARU BUAYA
Gaharu ialah kayu berwarna kehitaman serta
mengandung resin khas yang dihasilkan oleh sejumlah spesies pohon dari keluarga
Aquilaria, terutama A. malaccensis. Resin ini dimanfaatkan dalam pengolahan
parfum dan setanggi (aroma terapi) karena mengeluarkan bau harum. Gaharu mulai
awal era modern (sekitar 2000 tahun yang lalu) sudah menjadi barang perdagangan
dari Indonesia ke Afrika Timur, Persia, Jazirah Arab dan India.
Konservasi
Pada tahun 1994, konvensi CITES (Convention on
International Trade in Endangered Species) di USA menetapkan bahwa pohon gaharu
jenis A. malaccensis masuk ke dalam Appendix II, yaitu tanaman yang dibatasi
penjualannya. Keputusan tersebut diambil disebabkan karena populasi tanaman
penghasil gaharu semakin berkurang di alam dikarenakan para pengusaha gaharu
tidak bisa mengenali dengan benar mana tumbuhan yang sudah mengandung gaharu
dan siap dipanen.
Untuk mencari pohon pemroduksi gaharu, para
pengusaha menebang puluhan ribu pohon yang salah (tidak menghasilkan gaharu)
sehingga jumlah pohon tersebut sangat menurun.
Pada tahun 2000, Indonesia mengajukan agar
semua penghasil gaharu alam yaitu keluarga Aquilaria dan Gyrinops dimasukkan ke
dalam daftar Appendix untuk membatasi penjualannya sehingga perdagangan gaharu
harus memiliki izin dari CITES dan dalam jumlah tertentu. Hal ini dilakukan
untuk memastikan spesies pohon gaharu alam dapat tumbuh dan tersebar dengan
baik.
Proses Pembentukan
Gaharu diproduksi oleh tumbuhan sebagai respon
dari mikroba yang sudah menuju ke dalam jaringan yang mengalami luka. Luka yang
dialami tanaman berkayu dapat terjadi secara natural karena terdapatnya cabang
dahan yang kulitnya terkelupas atau patah, maupun terjadi secara sengaja
disebabkan penggergajian dan pengeboran yang diperbuat oleh manusia.
Masuknya mikroba ke dalam jaringan tumbuhan
dinilai sebagai benda berbahaya yang menyebabkan sel tanaman tumbuhan akan
membuat suatu senyawa fitoaleksin yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap
patogen dan penyakit. Senyawa fitoaleksin tersebut bisa berupa resin yang
aromanya harum serta memiliki warna coklat, dan terdapat pada pembuluh floem
dan xilem untuk mencegah melebarnya luka ke jaringan lain.
Tapi, apabila mikroba yang menginfeksi tanaman
dapat mengalahkan sistem perlindungan tanaman maka kayu gaharu tidak terbentuk
dan bagian tumbuhan yang mengalami luka akan membusuk.
Ciri-ciri bagian tanaman yang telah
menghasilkan gaharu adalah kulit batang menjadi lunak, tajuk tanaman menjadi
kuning dan rontok, serta terjadi pembengkakan, pelekukan, atau penebalan pada
batang dan cabang tanaman. Senyawa gaharu sanggup menghasilkan bau yang harum
karena terdapat senyawa guia dienal, selina-dienone, dan selina dienol. Untuk
kepentingan komersil, manusia mengebor batang tanaman yang memproduksi kayu
gaharu dan memasukkan inokulum cendawan ke dalamnya.
Setiap jenis pohon penghasil gaharu memiliki
mikroba khusus untuk menginduksi produksi gaharu dalam jumlah yang besar.
Beberapa contoh cendawan yang dapat dimanfaatkan sebagai inokulum adalah
Berbagai Jenis Gubal Gaharu
Tidak semua gubal bernilai sama, ada mutu yang
membedakannya. Cara membedakan mana kualitas gubal dari kayu gaharu yang
sanggup dibilang "super", "biasa" dan "buruk"
yaitu sebagai berikut:
1. Gubal Kayu Gaharu Kelas C =" warna
hitam dengan banyak garis putih dengan kepingan tipis dan cenderung rapuh.
2. Gubal Kayu Gaharu Sabah Super = warna hitam
kecokelatan, wangi sedang dengan aroma yang ditimbulkan agak kuat.
3. Gubal Kayu Gaharu Super AB = warna hitam
kecokelatan, cukup wangi, aroma yang ditimbulkan kuat.
4. Gubal Kayu Gaharu Super = Warna hitam
merata, wangi dan aroma yang ditimbulkan kuat.
Selain gubal dari kayu gaharu, kemedangannya
juga berharga tinggi.
Berikut merupakan daftar jenis-jenis mutu
kemedangan yang dijual di pasaran:
1. Tanggung A = warna cokelat kehitaman, wangi
dengan aroma yang kuat.
2. Sabah I = warna cokelat bergaris putih
tipis, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
3. Tanggung AB = warna cokelat bergaris putih
agak tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
4. Tanggung C = warna kecokelatan bergaris
putih agak tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
5. Kemedangan I = warna kecokelatan bergaris
putih agak lebih tebal, wanginya sedang dengan aroma yang agak kuat.
6. Kemedangan II. = warna keabu - abuan
bergaris hitam yang tipis, wanginya kurang, dengan aroma yang kurang kuat juga.
7. Kemedangan III = warna putih keabu - abuan,
wanginya kurang harum, dan aroma kurang kuat juga.
8. Abu dan Nisa = merupakan potongan atau hasil
terakhir pengolahan dari kayu gaharu ini.
Pengolahan Minyak Gaharu
Sebelum diubah bahan baku parfum, gaharu harus
diolah terlebih dulu untuk meperoleh senyawaw aromatik dan minya yang
terkandung di dalamnya. Sebagian kayu gaharu bisa dijual ke expert penyulingan
minyak yang sebagian besar memakai teknik distilasi uap atau air untuk
memperoleh minyak dari kayu tersebut.
Untuk memperoleh minyak gaharu menggunakan
teknik distilasi air, kayu gaharu dimasukkan dalam air kemudian diletakkan ke
dalam suatu tempat untuk menguapkan air sampai minyak yang terdapat di dalamnya
keluar ke permukaan. Minyak dan senyawa aromatik yang menguap bisa dikumpulkan
secara terpisah. Teknik distilasi uap memakai potongan gaharu yang dimasukkan
ke dalam peralatan distilasi uap.
Tenaga uap yang menyebabkan sel tanaman bisa
terbuka sehingga senyawa dan minyak untuk parfum dapat keluar. Uap air akan
membawa senyawa aromatik tersebut menuju tempat pendinginan yang menyebabkan
terkondensasi kembali menjadi cairan. Cairan yang berisi campuran air dan minyak
akan dipisahkan hingga terbentuk lapisan minyak di bagian atas dan bawah air.
Salah satu metode yang dipakai sekarang adalah
ekstraksi dengan superkritikal CO, yaitu CO cair yang terbentuk karena tekanan
tinggi. CO cair berguna sebagai pelarut aromatik yang digunakan untuk ekstraksi
minyak gaharu. Cara ini bagus karena tidak ada residu yang tersisa, CO dapat
dengan mudah diuapkan saat berwujud gas pada tekanan dan suhu normal.
Nilai Ekonomi
Kayu gaharu banyak diperdagangkan dengan harga
yang luar biasa mahal dibandingkan jenis kayu lainnya. Hal ini menjadikannya
sebagai salah satu jenis kayu termahal di dunia, terutama untuk gaharu dari
tanaman famili Themeleaceae dengan jenis Aquilaria spp. yang dalam dunia bisnis
disebut sebagai gaharu beringin.
Untuk jenis gaharu dengan value jual yang tidak
mahal, biasanya disebut dengan nama gaharu buaya.
Selain ditetapkan dari jenis tanaman
penghasilnya, kualitas gaharu juga ditentukan dari seberapa banyak kandungan
resin dalam jaringan kayunya. Semakin banyak kandungan resin di dalamnya, maka
harga gaharu tersebut akan semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya. Secara
umum perdagangan gaharu dikelompokkan menjadi tiga kelas besar, yaitu
kemedagan, gubal dan abu.
Gubal merupakan kayu berwarna cokelat gelap yang
diperoleh dari bagian pohon gaharu yang mempunyai kandungan damar wangi berbau
kuat. Kemedangan adalah kayu gaharu dengan kandungan damar wangi yang beraroma
lemah serta memiliki penampakan fisik berwarna kecoklatan hingga abu-abu,
mempunyai serat yang kasar, dan kayu lunak. Kelas terakhir adalah abu gaharu
yang merupakan serbuk kayu hasil sisa penghancuran atau pengerokan kayu gaharu.
Penelitian medis membuktikan khasiat dan
manfaat kayu gaharu ialah dapat menenangkan hati dan pikiran, meredakan emosi,
membantu yang kesulitan tidur/ insomnia, mengurangi sinus, mengobati batuk,
sakit kepala, polip, serta masih banyak khasiat lainnya.
Sedangkan jika dilihat dari segi
Spiritual, Kayu Gaharu Asli bisa
mengeluarkan cahaya yang memiliki frekuensi sangat tinggi dan
gelombang-gemombang molekul ion. Konon jika dipicu dengan doa dari agama apapun
atau keilmuan, frekuensinya akan menjadi lebih kuat dan tinggi serta
menimbulkan aura. Adapun manfaat lain Gaharu , sebagai berikut:
1. Tolak bala
2. Menderaskan rezeki
3. Mengunci pasangan anda
4. Keberuntungan dalam karir
GARANSI KEASLIAN DARI MANAGEMENT TEAM BALUNG CRAFT TENTANG BAHAN BAKU PRODUK INI BERLAKU
JIKA TERNYATA BARANG TIDAK ASLI MAKA SELAMANYA BISA DI RETUR DAN UANG KEMBALI 100%
salam
"Minimarket CRAFT"
Handicraft asli wong Jember
Handicraft asli wong Jember
0 Tanggapan:
Posting Komentar